Mengenal Aneka Bentuk Obat

Ilmu yang mempelajari terkait seluk beluk obat sering dinamakan farmasi. Kita bisa lihat adanya sekolah menengah farmasi. Begitu pula di perguruan tinggi ada jurusan farmasi. Peminat dari ilmu farmasi juga banyak. Ini artinya banyak orang yang memberi perhatian terhadap dunia farmasi. Terbukti dari orang yang kuliah bidang farmasi begitu besar.

Orang yang bekerja di bidang farmasi pun juga tergolong tak sedikit. Mereka para ahli farmasi ini pun punya organisasi khusus. Organisasi profesi untuk menampung para ahli farmasi ini namanya PAFI. Kepanjangan dari PAFI ialah Persatuan Ahli Farmasi Indonesia. PAFI sendiri sudah memiliki kepengurusan sampai di tingkat daerah.

pafikotawaisai.org salah satu alamat website PAFI di daerah. Daerah lainnya pun memiliki alamat web. Mereka yang bekerja di bidang farmasi memang tidak lepas dari bahasan obat. Kita pun rasanya perlu lebih jauh mengenal anake bentuk obat yang dipakai dalam dunia pengobatan.

Bila dicari pengertiannya. Obat adalah zat atau senyawa yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, mengobati, atau meringankan penyakit. Berbagai bentuk obat dikembangkan untuk memastikan bahwa pasien menerima pengobatan yang paling efektif dan nyaman. Kali ini, kita akan mengenal aneka bentuk obat yang umum ditemui dalam praktik medis.

  1. Obat berbentuk tablet
    Tablet adalah bentuk obat padat yang paling umum. Tablet biasanya terbuat dari serbuk obat yang dikompresi menjadi bentuk padat dan keras. Beberapa tablet dilapisi dengan lapisan khusus untuk melindungi obat dari asam lambung atau untuk memastikan pelepasan obat yang lambat dan teratur.
  1. Obat berbentuk Kapsul
    Kapsul adalah obat yang dikemas dalam cangkang gelatin yang larut di dalam saluran pencernaan. Cangkang ini dapat mengandung obat dalam bentuk serbuk, gel, atau cairan. Kapsul sering digunakan untuk obat-obatan yang memiliki rasa pahit atau yang dapat mengiritasi lambung.
  2. Obat berbentuk Krim
    Krim adalah bentuk obat semi-padat yang dioleskan pada kulit. Krim biasanya mengandung bahan aktif yang dilarutkan atau disuspensikan dalam basis berair. Krim digunakan untuk mengobati kondisi kulit seperti eksim, infeksi kulit, dan psoriasis.
  3. Obat berbentuk sirup
    Sirup adalah bentuk obat cair yang mengandung obat yang dilarutkan dalam larutan gula pekat. Sirup sering digunakan untuk anak-anak karena rasanya yang manis membuatnya lebih mudah dikonsumsi.
  4. Obat berbentuk Salep
    Salep adalah obat semi-padat yang lebih berminyak dibandingkan krim. Salep lebih cocok untuk kondisi kulit yang membutuhkan pengobatan yang lebih lama karena mereka membentuk lapisan pelindung di atas kulit.
  5. Obat berbentuk Gel
    Gel adalah bentuk obat semi-padat yang jernih dan berbasis air. Gel mudah diserap oleh kulit dan sering digunakan untuk mengatasi nyeri otot atau sendi, serta untuk kondisi kulit tertentu.
  6. Obat berbentuk Tetes Mata
    Tetes mata adalah bentuk obat cair yang diteteskan langsung ke mata. Tetes mata digunakan untuk mengobati kondisi mata seperti konjungtivitis, glaukoma, atau mata kering.
  7. Obat berbentuk Tetes Telinga
    Tetes telinga adalah obat cair yang diteteskan ke dalam telinga untuk mengobati infeksi telinga atau untuk melunakkan kotoran telinga yang keras.
  8. Obat berbentuk Injeksi
    Injeksi adalah penyuntikan obat langsung ke dalam tubuh. Obat yang diberikan secara injeksi biasanya memiliki efek yang lebih cepat dibandingkan obat oral karena diserap lebih cepat ke dalam aliran darah.

Memahami berbagai bentuk obat sangat penting untuk memastikan penggunaan yang tepat dan efektif. PAFI sendiri sebagai organisasi di bidang farmasi sudah selayaknya ikut mensosialisasikan penggunaan obat secara tepat. Setiap bentuk obat memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *