Disentri memang menjadi sebuah penyakit yang ada di masyarakat. Sudah sangat lama penyakit ini ada. Tidak sedikit warga masyarakat yang mengalami sakit disentri. Meskipun jenis penyakit ini tidak setenar dengan penyakit lain seperti TBC dan Hipertensi. Tetapi kita semua mesti tetap perlu mewaspadainya. Tidak boleh mengabaikannya sedikit pun. Sebab penyakit tetaplah penyakit yang mesti diwaspadai.
Secara istilah sebetulnya disentri ini penyakit yang mirip dengan diare. Hanya saja pada tinja ada lendir dan berdarah. Saat mengeluarkan tinja orang yang sedang sakit disentri akan merasakat sakit. Dari sini kalau kita melihat ada seseorang yang buang air besar dan ada lendir serta berdarah. Patut kita menaruh curiga orang tersebut sedang sakit disentri.
Berbagai elemen masyarakat menaruh perhatian terkait adanya penyakit. Elemen masyarakat berupa organisasi ini menginginkan masyarakat bisa bebas dari aneka macam penyakit termasuk di dalamnya disentri tersebut. Salah satu diantara organisasi yang menaruh perhatian terhadap masalah ini ialah PAFI. Sebuah organisasi yang mewadahi para ahli farmasi di seluruh Indonesia. PAFI sendiri kepanjangannya adalah Persatuan Ahli Farmasi Indonesia. Sudah memiliki cabang di berbagai daerah.
pafikotasragen.org satu diantara alamat website cabang PAFI di daerah. Di daerah lainnya juga memiliki web tersendiri. Organisasi ini memiliki jumlah anggota yang tak sedikit. Bisa dimaklumi akan hal itu. Sebab jumlah orang yang menjadi anggota ahli farmasi ini sangatlah banyak di nusantara. Masalah obat atau farmasi juga menjadi perhatian penting di dunia.
Kembali kepada masalah penyakit disentri. Penyebab dari disentri ini bukan dari virus. Penyebabnya dari infeksi bakteri dan infeksi parasit Entamoeba histolytica atau amoeba. Gejala yang sering muncul yakni adanya feses yang berlendir serta darah, suhu badan naik lebih dari 38 derajat Celcius, perut nyeri, serta mual bahkan sampai muntah. Maka ketika kita mendapati hal tersebut sebaiknya segera ditangani. Jangan sampai terlambat dalam penanganannya.
Ada beberapa cara penanganan terkait penyakit disentri ini. Dimulai dari melihat bagaimana kasus disentri yang diderita oleh pasien. Untuk kasus sakit disentri yang masih ringan. Kita sendiri bisa melakukan penanganan di rumah. Setidaknya, penanganan yang kita lakukan tersebut bisa secara efektri mengurangi gejala disentri ini. Meskipun cara tersebut tergolong sederhana.
Untuk menangani kasus disentri yang masih ringan. Kita cukup memberi banyak air putih. Pasien diminta memperbanyak minum air putih. Ini dimaksudkan agar tidak sampai terjadi dehidrasi yang parah. Selanjutnya, kita pun bisa memberikan oralit sebagai pengganti cairan tubuh yang sudah hilang. Oralitnya tidak mesti beli. Kita bisa menggantinya dengan larutan air, garam dan gula pasir.
Ketika seseorang terkena disentri yang masih ringan. Hindarkan untuk mengkonsumsi makanan yang berasa pedas. Termasuk makanan yang berlemak tinggi pun sebaiknya dihindari terlebih dahulu. Supaya sakit disentri tidak semakin parah. Sekali lagi langkah ini untuk kasus yang masih ringan.
Bila untuk kasus yang lebih berat terkait sakit disentri. Alangkah baiknya pasien segera dibawa ke dokter. Bisa dibawa ke puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) atau pun klinik terdekat. Dokter akan segera memberikan penanganan lebih jauh. Biasanya dokter akan memberikan obat antibiotik. Sebab dengan antibiotik akan mampu menyembuhkan infeksi. Juga dengan antibiotik tersebut akan mempercepat pemulihan sakitnya. Ini untuk sakit disentri yang diakibatkan oleh infeksi bakteri.
Bagi orang yang sakit disentri diakibatkan oleh amoeba (Entamoeba histolytica) maka biasanya dokter akan memberi obat yang sedikit berbeda. Dokter memberikan obat anti amoeba. Terkait hal itu dokterlah yang lebih mengetahuinya. Jangan sampai terlambat dalam mengobati disentri ini.